Selasa, 05 Mei 2015

Resensi INSPIRASI Mencari Istri Setia Untuk Suamiku


RESENSI 




Identitas Video 
Judul Video : INSPIRASI Mencari Istri Setia Untuk Suamiku 
Uploader     : Gurumandarin 
Uploaded    : 03-07-2014 
Sumber       : Youtube.com 

Sinopsis  

            Wanita bernama Ying Feng tampil di acara iDream of China. Acara yang diproduksi Zhejiang Satellite Television itu tayang sejak 2011. Program televisi tersebut memberikan kesempatan pada siapapun yang ingin mewujudkan impiannya. Peserta harus menceritakan kisah mereka pada sebuah panel yang terdiri dari sponsor, bintang tamu spesial dan 300 penonton. Jika sponsor menganggap cerita peserta itu menarik, mereka akan membantu mewujudkan mimpi tersebut. Namun sebelumnya untuk membuat impian itu terjadi, peserta harus mendapat persetujuan dari 240 dari 300 penonton yang hadir.

            Untuk pertamakalinya setelah melewati musim ketujuh, acara tersebut kedatangan peserta yang impiannya tidak biasa. Peserta itu tak lain adalah Ying Feng. Kedatangannya ke acara iDream of China ini membuat semua orang yang hadir tercengang dan sedih. Jika biasanya para anggota panel berharap impian peserta bisa terwujud segera, tidak dengan keinginan Ying Feng. Mereka justru berharap impiannya untuk mencarikan suaminya kekasih baru itu tidak pernah tercapai dan dia bisa selalu sehat.

            Cerita mengharukan Ying Feng bermula dari pertemuannya dengan suaminya, Haibin Yang yang berprofesi sebagai pegawai kantor pos. Keduanya bertemu di sebuah rumah sakit. Wanita 23 tahun itu dirawat di rumah sakit karena menderita tumor otak stadium empat yang berarti stadium tertinggi atau kritis. Sementara Haibin dirawat karena kecelakaan.

            Perkenalan mereka berawal dari sebuah aplikasi situs jejaring sosial. Saat tidak bisa tidur dia akan berselancar di dunia maya dengan bermain-main di situs jejaring sosial tersebut. Situs jejaring sosial itu memiliki fitur yang bisa membuat pengguna tahu siapa saja orang di sekitar mereka juga sedang online. Dari sanalah dia bisa menemukan Haibin.

            Keesokan harinya Ying dan Haibin bertemu di rumah sakit. Panah asmara langsung tertancap pada keduanya. D
ibawah Rumah Sakit Haibin membawa Megaphone dan melamar YingYing. Mereka memutuskan untuk menikah, tetapi orangtua Haibing tidak menyetujui pernikahan mereka. Hingga pada suatu ketika Hiabing bersujud sehari dihadapan orangtuanya. Dan pada akhirnya restu tersebut didapatkannya. Keduanya pun benar-benar resmi menikah pada 2 Maret 2014 lalu. Haibing menangis dan berkata kepada YingYing "Sayang....dimanapun saya berada disitulah rumahmu".
Setelah pernikahan itu, Ying mendaftar untuk ikut iDream of China. Dia memutuskan menjadi peserta acara tersebut setelah dokter memberitahukan kalau kemungkinan keberhasilan operasi tumor otak yang akan dijalaninya hanya 20%. Kalaupun operasi tersebut sukses, kemungkinan besar dia akan menderita lumpuh setelahnya. Meski demikian, dia bertekad mencoba peruntungan hidupnya dengan menjalani operasi itu.

            Saat menceritakan mengenai rencana operasinya, Ying terkesan optimis dan ceria, dia tetap memiliki kekhawatiran. Dan kekhawatiran itu bukan tentang kesempatan hidupnya, melainkan mengenai ketakutannya kehilangan suami yang dicintainya dengan sangat. Selama ini suaminya sudah begitu baik padanya. Setiap hari Haibin dengan setia merawatnya saat dia dalam kondisi terpuruk. Pria tersebut menggendongnya naik-turun tangga dan membantunya mencuci kakinya setiap hari. Dia ingin membalas kebaikan suaminya itu dengan memberikan pendamping baru pada pria itu jika saja dia tidak selamat setelah menjalani operasi.
Impian YingYing adalah kalau operasi gagal mencarikan seorang teman wanita bagi suaminya. Alasannya karena dia takut besok tidak akan pernah bangun lagi. Kalau besok dia tidak bangun lagi impiannya dikirim ke suami via kantor pos. Jika masih hidup mereka akan hidup bahagia seterusnya. YingYing tidak khawatir akan operasi yang berlangung besok pagi, dia yakin dan percaya jika dia akan bangun lagi. Para panelis Meng Zhilan, Yadi dan Milaotou merasa iba mendengar cerita dan impian dari YingYing, ketiganya bersepakat untuk memberikan santunan pembiayaan operasi dan mendatangkan Dokter Spesialis Bedah untuk menyembuhkan penyakitnya.
         Tanggal 6 Mei 2014 pukul 08.00 Feng Ying didorong memasuki ruang operasi dan tepat pukul 4 sore keluar dari ruang operasi YingYing telah melakukan operasi di Rumah Sakit Tiantan, Beijing. Sebelum operasi YingYing menuliskan pesan singkat diHP dan dicukur botak, suaminya pun ikut mencukur. Perjuangan Feng Ying dalam melawan tumor ganas yang menyerang tubuhnya membuahkan hasil dengan perjuangan orang tuanya dan  Haibing selalu memberi semangat untuk tetap hidup. Tuhan memberikan kesempatan kepada YingYing untuk hidup bersama keluarga dan Haibing yang dicintainya. Stasiun televisi Zhejing kembali menggelar Reality Show "Pengejar Impian" untuk mengumumkan Juara Kategori Pengejar Impian Favorit. Dan tanpa diduga Pemenang Juara Pengejar Impian Favorit adalah Feng Ying. Suasana dipanggung Impian sekejap saja berubah menjadi kegembiraan yang diselimuti keharuan. 


Catatanku 

Video yang sangat inspiratif mengajarkan berbagai hal yang tak sanggup saya jalani jika saya berada di posisi Feng Ying. Hebatnya pengorbanan seorang Istri untuk suami yang dicintainya, mengirimkan seorang teman wanita untuk suaminya jika operasi gagal. Begitu juga dengan suaminya Yang Haibing mau menerima YingYing dengan segala kekurangannya dan terus memberi semangat kepada YingYing untuk tetap hidup bersama dengannya. Keikhlasannya, kesabarannya, dan semangatnya untuk sembuh menjadikan sebuah pelajaran berharga kepada kita yang memiliki tubuh sehat untuk senantiasa lebih bersyukur kepada Allah SWT.

Teman-teman jangan lupa ya liat videonya J J J





Senin, 04 Mei 2015

Materi Embriologi

PENGERTIAN EMBRIO/EMBRIOLOGI

         I.            Pengertian Embrio

 Embrio merupakan eukariot diploid multisel dalam tahap pertama dalam perkembangan, dari waktu pembelahan sel pertama sampai kelahiran , penetasan, atau Perkecambahan. Bagi manusia, disebut embrio sehingga sekitar delapan minggu setelah pembuahan, dan mulai saat itu disebut janin.
Perkembangan embrio disebut embriogenesis. Untuk organisme yang bereproduksi secara seksual, ketika sperma bersenyawa dengan sel telur, hasilnya adalah sel yang disebut zigot, yang mewarisi separuh DNA dari setiap induknya. Untuk tumbuhan, hewan dan beberapa protis, zigot itu akan terpecah secara mitosis untuk menghasilkan satu organisme multisel. Hasil proses inilah disebut embrio.

      II.            Sejarah Perkembangan Embrio/Embriologi
Setelah Aristotiles, orang yang mempelajari embriologi  adalah William Harvey (1578-1657), yang pada tahun 1651 menulis buku “Tentang Generasi Hewan”. Dikatakan bahwa semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat dengan penemuan R. de Graaf (1641-1673), menyatakan bahwa indung telur (ovarium) pada burung sama dengan indung telur pada kelinci. Ia juga merupakan peneliti pertama yang mengenal bersatunya sel telur dan sperma agar terbentuk embrio. De Graf juga membuktikan bahwa sel telur dan sperma sama- sama membawa bahan genetika untuk keturunannya. Selain itu, A. Van Leeunwenhook (1677) melihat spermatozoa orang dalam mani (semen).
M. Schleiden dan T. Schwann (1839) menemukan “teori sel”, yang berbunyi; “sel adalah unit dasar kehidupan”. Semua hewan dan tumbuhan dibangun atas sel-sel. Sedangkan R. Virchow (1859) merumuskan pula istilah terkenal: “Omne cellula e cellula”, sel berasal dari sel yang telah lebih dulu ada. Itu berarti setiap sel tubuh berasal dari sel kelamin (gamet), dan setiap sel yang ada sekarang di bumi, baik hewan maupun tumbuhan, berasal dari sel yang relatif ada di masa purba. Sementara itu Spallanzani (1729 – 1799) mengatakan, bahwa hasil berkelamin jantan dan betina perlu untuk mulainya embriogenesis.
Seiring berkembangnya pengetahuan tentang embriologi, maka para ilmuan banyak mengeluarkan teorinya masing-masing. Seperti halnya teori yang dikemukakan oleh Jan Swammerdam, teori ini menganut teori performasi yaitu, embrio sudah ada dalam telur dan telah terbentuk sempurna, sebagai miniatur yang terkandung dalam biji.


 Pada abad ke- 18, teori preformasi berkembang dengan baik dan membentuk beberapa aliran diantaranya menyatakan bahwa ada kekuatan vital dalam benih organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan embrio menurut pola perkembangan yang telah dibentuk sebelumya. Untuk membuktikannya harus dilakukan pengamatan secara empiris (percobaan).  C. F. Wolff (1738- 1794) melaksanakan pengamatan ini dan mengemukakan teori epegenesis embriologi pada tahun 1759. Ia sendiri mengkritik teori preformasi dalam bukunya “Teori Generasi” hingga terus berkembangnya ilmu pengetahuan tentang embriologi.

   III.            Perkembangan embrio mamalia


Sel telur mamalia biasanya berukuran cukup kecil, hanya menyimpan sedikit cadangan makanan. Pada sebagian besar spesies mamalia, fertilisasi terjadi di dalam oviduk, dan tahap-tahap paling awal dari perkembangan yang terjadi sewaktu embrio menyelesaikan perjalannya menyusuri oviduk menuju uterus. Sel telur dan zigot mamalia belum menunjukan polaritas sehubungan dengan kandungan sitoplasma, dan penyibakan zigot, yang tidak memiliki kuning telur, bersifat holoblastik. Akan tetapi, terlepas dari ketiadaan kuning telur, gastrulasi dan organogenesis awal pada mamalia mengikuti suatu pola yang serupa dengan pola pada burung reptile dan lain.
Karena pertimbangan etika menghalangi untuk percobaan pada embrio manusia, perkembangan manusia sebagian telah di dasarkan pada apa yang bisa kita ekstrapolasi dari mamalia yang lain. Berdasarkan pada pengamatan perkembangan manusia paling awal setelah tertilisasi in virto. Pada manusia, pembelahan pertama selesai sekitr 36 jam setelah fertilisasi, pembelahan kedua sekitar 60 jam, dan pembelahan ketiga setelah 72 jam. Blaatomer-blastomer berukuran setara. Pada tahap delapan sel, blastomer melekat erat satu sama lain, menyebabkan permukaan luar embrio berpenampilan mulus.
Menggambarkan perkembangan embrio manusia dimulai sekitar 6 hari setelah fertilisasi.
1.      Sel penyibakan selesai, embrio telah memiliki lebih dari 100 sel yang tersusun di sekeliling rongga sentral dan menuruni oviduk menuju ke uterus. Tahap embrionik ini disebut blastosit. Yang menggugus disalah satu rongga blastosit adalah sekelompok sel yang disebut masa sel dalam yang kemudian berkembang menjadi embrio itu sendiri dan membentuk atau berkontribusi terhadap semua membrane ekstraembrionik.
2.      Trofoblas, epitel blastofit terluas tidak berkontribusi terhadap  embrio itu sendiri namun menyediakan jasa pendukung. Pertama, trobobflas menginisiasi implasntasi dengan menyekresi enzim yang mencegah molekul-molekul endometrium, pelapis uterus. Ini memungkinkan blastosit memasuki endometrium. Kemudian, saat trofoblas menebal melalui pembelahan seln trofoblas mengulurkan penjuluran-penjuluran serupa jari kedalam jaringan maternal disekitarnya, sehingga darah tumpah dan merendam jaringan trofoblas. Disekitar waktu implantasi, massa sel bagian dalam dari blastosit membentuk cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas,epiblas, dan lapisan sel bagian bawah, hipoblas, yang homolog dengan epiblas dan hipoblas burung.
3.      Saat implantasi selesai, gastrulasi dimulai. Sel-sel bergerak kedalam dari epiblas melalui alur primitive dan membentuk mesoderm dan endoderm. Pada waktu yang sama membrane ekstraembrionik mulai terbentuk. Trofoblas terus meluas kedlam endometrium. Trofoblas yang menginvasi, sel-sel mesodermal yang berasal dari epiblas, dan jaringan endometrium yang berdekatan turut berkontribusi terhadap pembentukan plasenta. Plasenta adalah organ vital yang merantarai pertukaran nutrient, gas, dan zat-zat buangan bernitrogen antara embrio dan induk betina. Plasenta juga menghasilkan hormone dan melindungi embrio dari respon kekebalan ibu.
4.      Akhir glastrulasi, lapisan germinal embrionik terlah terbentuk. Embrio berlapis tiga kini dikelilingi oleh mesosderm ekstraembrionik yang beriprolifrasi dan keempat membrane ekstraembrionik. Proses Morfogenetik disebut juga sebagai Proses Gastrulasi.  Selama masa gastrulasi sel-sel melakukan gerakan morfogenetik, sehingga terjadi reorganisasi seluruh embrio atau sebagian daerah kecil di dalam embrio. Gastrulasi: awal perkembangan embrio
Mulai dikenal 3 lapisan:
-          Ektoderm
-          Mesoderm
-          Endoderm
Mekanisme molekuler gastrulasi berbeda untuk setiap spesies Gastrulasi diikuti dengan organogenesis, perkembangan organ dari lapisan germinal. Tujuan gastrulasi: membentuk 3 lapisan embrional yaitu ectoderm, mesoderm, and endoderm. Setiap lapisan akan berkembang menjadi jaringan dan organ spesifik.
Ektoderm adalah lapisan tubuh bagian luar yang akan berkembang menjadi lapisan luar pelindung tubuh (pada hewan tertentu menjadi susunan saraf pusat).
Endoderm adalah lapisan tubuh bagian dalam yang akan berkembang menjadi saluran pencernaan dan hati.
Mesoderm adalah lapisan tubuh bagian tengah yang akan berkembang antara usus dan lapisan pelindung luar seperti otot dan sistem peredaran darah.

Misal: ektoderm berkembang menjadi: Epidermis (kulit, rambut, dll) , Jaringan syaraf.
Membran ekstraembrionik pada mamalia homolog dengan ekstraembrionik pada burung dan reptile yang lain dan berkembang dengan cara yang serupa. Pertukaran gas terjadi melintasi korion, dan amnion mengalasi embrio yang sedang berkembang. Kairon adalah Korion terbentuk dari trofoblast yang diliputi oleh mesoderm. Korion yang hanya terdiri satu lapisan, menjadi dua lapisan yaitu: Lapisan langhans atau cytotrofoblast dan Lapisan synsititium atau synsitiotrofoblast. Lapisan langhans atau cytotrofoblast yaitu lapisan dalam yang berhubungan dengan mesoderm dan terdiri sel-sel yang batasnya jelas. Lapisan synsititium atau synsitiotrofoblast yaitu lapisan luar yang berhubungan dengan lapisan desidua yang terdiri dari protoplasma sel dan inti sel tanpa batas-batas sel. Korion berdiferensiasi dan tumbuh pesat antara hari ke-9 dan 20. Korion mengeluarkan cairan enzim yang mencairkan sel-sel desidua dan pembuluh darah, mengeluarkan cabang-cabang pada seluruh permukaannya dan sekitar desidua menjadi villi choriallis. Korion yang melekat pada desidua basalis dan tumbuh subur disebut chorion frondusum. Sebaliknya villi yang banyak, makin berkurang dan akhirnya menghilang. Hal ini disebabkan oleh desidua kapsularis sangat sedikit mengandung pembuluh darah, sehingga kurang makanan , yang berakibat korion menjadi gundul disebut chorion leave. Cairan dari rongga amnion yang merupakan ‘air ketuban’ yang dikeluarkan dari vagina induk betina saat amnion pecah tepat sebelum kelahiran anak. Dibawah embrio mamalia yang sedang berkembang, kantong kuning telur menyelubungi lebih banyak cairan. Walau tidak mengandung kuning telur diberikan nama yang sama pada burung dan reptile. Mebran kantong kuning telur mamalia merupakan tempat pembentukan awal sel-sel darah. Yang kemudian berimigrasi kedalam embrio dan menyingkirkan karbon dioksida dan zat buangan bernitrogen dari embrio.

   IV.             Kembar Identik


Kembar identic bisa muncul ketika sel-sel embrionik terpisah. Waktu pemisahan tersebut menentukan sifat penyusunan anak kembar di dalam uterus terkait dengan membrane ekstraembrioniknya. Jika pemisahan terjadi cukup dini, sebelum trofoblas dan masa sel bagian dalam terdiferensiasi, maka kedua embrio akan tumbuh, masing-masing dengan korion dan amnionnya sendiri. Inilah yang terjadi sepertiga dari kelahiran kembar. Pemisahan terjadi agak belakngan, setelah korion terbentuk namun sebelum amnion yang terpisah. Pada kasus yang jarang, dua kelompok sel lebih belakangan lagi terbentuk.

      V.             Mekanisme Seluler dan Molekuler
 Penataan dan pergerakan sel yang terjadi dari bentuk blastula menjadi gastrula melibatkan mekanisme seluler yang luar biasa, yaitu:
1. Perubahan dalam motilitas sel,
2. Perubahan dalam bentuk sel, dan
3. Perubahan dalam adhesi seluler(penempelan dari sel ke sel lain, atau ke matriks ekstraseluer).
Perubahan bentuk sel umumnya melibatkan reorganisasi sitoskeleton, awalnya mikrotubula terorientasi –aralel dengan sumbu dorso ventral embrio, sehingga membantu pemanjangan sel sepanjang arah tersebut. Pada ujung dorsal masing –masing sel terdapat susunan parallel filament aktin yang terorientasi menyilang. Filament tersebut berkontraksi yang menyebabkan sel berbentuk baji (wedge), sehingga memaksa lapisan ectoderm melekuk ke arah dalam ( invaginasi/imnpocketing).
Selanjutnya adhesi sel, glikoprotein dalam matriks ekstra seluler (misal fibronektin) menautkan sel –sel yang bermigrasi sehingga sel –sel tersebut mencapai tujuan. Adapun factor yang berperan dalam migrasi tersebut adalah glikoprotein yang disebut molekul adhesi sel ( cell adhesion molecule) yang terdapat pada permukaan sel.
Pada mekanisme molekuler proses fertilisasi meliputi beberapa tahap yaitu (1)kontak dan pengenalan sel telur dan sperma, (2) regulasi penetrasi sperma ke sel telur, (3) fusi material genetik kedua sel gamet dan (4) aktivasi reaksi metabolik sel telur, untuk memulai perkembangan embrio(Gilbert, 2000). Kesemua tahapan diatas melibatkan interaksi molekul-molekul yang terdapat pada kedua sel gamet yaitu sel telur dan sperma.

Jangan lupa liat videonya ya.... 





DAFTAR PUSTAKA


Campbell,Urry,Reece.2010.Biologiedisikedelapanjilid2,Jakarta: Grasindo

Hutapea,Jakop.2010"perkembanganembriomanusia".Tersediapadahttp://id.scribd.com/doc/55327692/perkembangan-embrio-manusia(pada tanggal 15 mei 2014)

Astuti.2011."Ekdoderm".Tersediapadahttp://glosarium.org/arti/?k=ektoderm(diaksespadatanggal 20 mei 2014)

Minggu, 03 Mei 2015

Laporan Praktikum Aves



A.    ACARA PRAKTIKUM    

JUDUL                                               : Praktikum kelas Aves
HARI /TANGGAL                             :
TEMPAT DAN WAKTU                  :

B.     TUJUAN PRAKTIKUM

-          Mahasiswa dapat mengamati ciri morfologi dan fisiologi pada specimen amatan yaitu     
        burung
-          Mahasiswa  dapat menggambarkan ciri anatomi beserta keterangan pada specimen
       burung
-          Mahasiswa dapat mengamati tipe macam bentuk bulu pada kelas aves

C.     LANDASAN TEORI

Klasifikasi  :

Kingdom                     : Animalia
Filum                           : Chordata
Kelas                           : Aves
Ordo                            : Clombiformes
Family                         : Columbidae
Genus                          : Columba
Spesies                        : Columba domestica

Habitat    : Habitat hewan vertebrata kelas aves adalah di darat dan ada juga di perairan .

Aves merupakan hewan ovipar atau bertelur. Cirri-cirinya adalah  :

-          Memiliki celah faring
-          Bernafas menggunakan paru-paru
-          Memiliki pundi-pundi udara yang berguna sebagai udara pernapasan saat terbang
-          Memiliki tembolok untuk mencerna batu
-          Tubuhnya diselimuti oleh bulu
-          Memiliki bulu tebang dan bulu bawah
-          Tidak memiliki gigi namun memiliki ekor
                       
Pemanfaatan :

 - Sebagai bahan makanan
 - Berperan dalam penyerbukan
 - Sebagai hewan peliharaan
            - Kicau dan bulunya bisa di jadikan hiasan




D.    ALAT, BAHAN dan CARA KERJA
                                               
  Alat :                                                                         Bahan :

-          Tisu                                                                        - Hewan kelas aves (burung dara)
-          Kapas
-          Klorofom
-          Jarum pentul
-          Seperangkat alat bedah

Cara kerja :

-          Burung di masukan kedalam box dan diberi klorofom, tutup boxnya dengan rapat
-          Ambil burung lalu diletakan ke atas papan bedah
-          Gunakan jarum pentul agar posisi specimen ( burung ) tidak berubah-ubah
-          Lakukan pengamatan morfologi pada specimen (bentuk paruh, dan tipe-tipe bulu)
-          Kuliti specimen dengan menggunakan pisau bedah ataupun gunting
-          Bedah specimen dengan arah pembedahan yang dimulai dari samping kloaka,bagian
       dada dan kembali turun kearah kloaka
-          Amati anatomi, gambar dan berilah keterangan.

                                         
E.    HASIL PENGAMATAN

a.       Inspectio :



Keterangan :
          1.  paruh
          2.  faring
          3.  celah faring
          4.  mata
          5.  telinga
          6.  sayap
          7.  bulu halus pada leher
          8.  bulu ekor
          9.  digiti
A.    badan
B.     alat gerak

b.         Sistem respirasi kelas aves

1.      Struktur alat pernapasan burung

Alat pernapasan pada burung agak berbeda dengan hewan vertebrata lainnya.berikut ini adalah struktur pernapasan  :

-          Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang
-          Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut
-          Celah trakea terdapat pada faring dan menghubungkan trakea
-          Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini  bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dan paru-paru
-          Siring merupakan alat suara yan terdapat pada bifurkasi trakea. Siring tersusun dari otot        
sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi untk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar dan akan menghasikan suara.
-          Paru-paru pada burung terdapat sepasang dan menempel didinding dada bagian dalam. Paru-paru berukuran relatif kcil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Paru-paru tersusun oleh : bronkus primer yang berhubungan dengan mesobronkus , dan mesobronkus adalah
bronkiolus yang paling besar.
c.       Sistem sirkulasi kelas aves

Alat sirkulasi berupa jantung yang terdiri dari 4 ruangan dengan sekat sempurna, arteri dan vena. Sistem sirkulasi pada aves sama seperti manusia. Sirkulasi darah pada aves : darah dari vena kava masuk pada atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian darah dipompa ke paru-paru melalui pulmonalis lalu menuju ke ventrikel kiri, darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.

d.      Sistem pencernaan kelas aves

Paruh à rongga mulut,kerongkongan à tembolok à lambung kelenjar à empedal à usus halus àusus besar à kloaka.

Didalam rongga mulut tidak terdapat gigi sehingga makanan tidak dikunyah dan langsung masuk kedalam kerongkongan. Tembolok merupakan pelebaran ujung bawah kerongkongan, tembolok berbentuk kantung dan berguna untuk menyimpan makanan sementara. Lambung kelenjar memiliki dinding otot yang tipis dan mengandung banyak kelenjar pencernaan, disebut kelenjar pencernaan karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi. Lambung pengunyah (lambung otot atau empedal) sering juga disebut ampela. Kontraksi otot lambuang pengunyah ini mencerna makanan secara mekanik. Didalam lambung pengunyah ini burung pemakan biji-bijian sering terdapat pasir atau kerikil-kerikil kecil, itu sengaja telan untuk memperlancar pencernaan. Dari lambung, makanan hasil pencernaan menuju usus halus. Didalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan olh hati. Sari-sari makanan hasil pencernaan diserap oleh pembuluh-pembuluh darah dari usus halus. Sisa-sisa makanan yang tidak terserap akan masuk ke usus besar menjadi feses(kotoran), feses akan menuju rectum dan dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran kelamin yaitu; saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran kelamin.

a.       Sistem ekskresi kelas aves

Alat pengeluaran pada burung berupa paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.aluran ginjal, saluran kelamin, dan saluran pencernaan bermuara pada sebuha lubang yang disebut kloaka. Burung menghasilkan kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. kelenjar ini menghasilkan minyak untuk membasahi bulu-bulunya.

b.      Sistem reproduksi kelas aves

Sistem reproduksi aves dibagi menjadi 2 yaitu : reproduksi jantan dan reproduksi betina.

1.      Reproduksi jantan

a.       Testis yang berjumlah sepasang berbentuk oval atau bulat,bagian permukaan licin,
       terletak disebelah ventral lobus renis bagian paling cranial. Alat penggantung testes
       adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin
      ukurannya membesar. Disinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa.

b.      Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferens dan epididimis.
      Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada saat masih muda, duktus    
      deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang dibuat
       glomere. Didekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk
      duktus ampula yang bermuara dikloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus aferen
      berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus
      deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk ke kloaka.

c.       Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis,
       epididimis ini adalah berupa saluran yang dilewati sperma dan menuju ke duktus
      deferens
d.      Duktus deferens berjumlah sepasang. Pada hewan muda tampak halus sedang pada
       hewan tua Nampak berkelok-kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian
      bermuara pada urodaeum.

2.      Reproduksi betina

a.       Ovarium yang berkembang hanya yang sebelah kiri dan terletak dibagian dorsal rongga
       abdomen.

b.      Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuk panjang,
       bergulung, diletak pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa
       bagian; bagian anterior adalah bagian infundibulum yang punya bagian terkemuka yang
       mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre.
      Diposteriornya dapat magnum yang berfungsi mensekresi membrane shell gland
       mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang kapur

c.       Vagina,selama reproduksi telur, panjang vagina sekitar 4,7 inci (12 cm). Disini kultikula
      ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-pori kerabang. Secara normal, telur
      tinggal didalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam keadaan tertentu dapat
      tinggal beberapa jam.


F.    KESIMPULAN

ü  Aves hidup didarat ,sebagian hidup di perairan
ü  Susunan tubuh terdiri atas : kepala, leher, badan, ekor, dan alat gerak
ü  Kepala dilengkapi sepasang mata dengan kelopak atas, bawah, dan membrane niktitans yang dikelilingi bulu halus
a.       Lubang telinga dengan bulu halus dan membrane tympani didalamnya
b.      Paruh disusun rahang atas dan bawah
c.       Sera,pembatas dua lubang hidung
ü  Leher(cervik) selidris, agak panjang dilindungi kulit berbulu halus
ü  Seluruh tubuh ditutupi oleh bulu halus (pterile)

- . Anatomi bulu:
                1. Plamae                 : Bulu dasar bentuk tubuh
                2. Plumulae             : Bulu lunak mirip kapas
                3. Filoplumae          : Bulu mirip rambut
-. Macam bulu menurut letaknya :
                1. Tektrises              : Bulu diseluruh tubuh
                2. Rektrises             : Bulu ekor
                3. Remiges              : Bulu sayap
                4. Parapterum          : Bulu pada bahu
                5. Alula                   : Bulu jari sayap

ü  Alat gerak utama berupa pasangan sayap dan pasangan kaki yang bercakar untuk berjalan, berenang, dan mencengkram
ü  Alat respirasi utama adalah paru-paru(pulmo) dan alat tambahan (sacus pneumatikus)waktu terbang mengudara
ü  Sistem peredaran darah tipe vasculair, alatnya berupa jantung (kerucut)dn pembuluh darah arteri, vena cava, dan vena porta
ü  Sistem pencernaan berupa alat cerna yang dilengkapi dengan tembolok(ingluvies), lambung kelenjar(proventriculus), dan lambung otot(ventriculus),usus halus dan berakhir di anus ,bersama saluran urine dan reproduksi bermuara di kloaka. Kelenjar cerna berupa pankreas, hati dan empedu(merpati tidak punya)
ü  Sistem otot(muscularis) berupa :
-  Otot dada besar untuk mengepakan sayap
-  Otot dada kecil untuk mengangkat sayap
ü  Sistem saraf berupa saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi berupa 12 pasang nervi cranialis, dan nervi spinalis
ü  Sistem reproduksi dilakukan secara generative, fertilisasi internal, perkembangan embrio ovipar