A. ACARA PRAKTIKUM
JUDUL
: Praktikum kelas Aves
HARI /TANGGAL
:
TEMPAT DAN WAKTU
:
B. TUJUAN PRAKTIKUM
- Mahasiswa dapat mengamati ciri morfologi dan fisiologi pada specimen amatan
yaitu
burung
burung
- Mahasiswa dapat menggambarkan ciri anatomi beserta keterangan pada
specimen
burung
burung
- Mahasiswa dapat mengamati tipe macam bentuk bulu pada kelas aves
C. LANDASAN TEORI
Klasifikasi :
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Clombiformes
Family
: Columbidae
Genus
: Columba
Spesies
: Columba domestica
Habitat : Habitat hewan vertebrata kelas aves adalah di
darat dan ada juga di perairan .
Aves merupakan hewan ovipar atau bertelur. Cirri-cirinya adalah :
- Memiliki celah faring
- Bernafas menggunakan paru-paru
- Memiliki pundi-pundi udara yang berguna sebagai udara pernapasan saat
terbang
- Memiliki tembolok untuk mencerna batu
- Tubuhnya diselimuti oleh bulu
- Memiliki bulu tebang dan bulu bawah
- Tidak memiliki gigi namun memiliki ekor
Pemanfaatan :
- Sebagai bahan makanan
- Berperan dalam penyerbukan
- Sebagai hewan peliharaan
- Kicau dan bulunya
bisa di jadikan hiasan
D. ALAT, BAHAN dan CARA
KERJA
Alat
:
Bahan :
- Tisu
- Hewan kelas aves (burung dara)
- Kapas
- Klorofom
- Jarum pentul
- Seperangkat alat bedah
Cara kerja :
- Burung di masukan kedalam box dan diberi klorofom, tutup boxnya dengan
rapat
- Ambil burung lalu diletakan ke atas papan bedah
- Gunakan jarum pentul agar posisi specimen ( burung ) tidak berubah-ubah
- Lakukan pengamatan morfologi pada specimen (bentuk paruh, dan tipe-tipe
bulu)
- Kuliti specimen dengan menggunakan pisau bedah ataupun gunting
- Bedah specimen dengan arah pembedahan yang dimulai dari samping
kloaka,bagian
dada dan kembali turun kearah kloaka
dada dan kembali turun kearah kloaka
- Amati anatomi, gambar dan berilah keterangan.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Inspectio :
Keterangan :
1. paruh
2.
faring
3.
celah faring
4.
mata
5.
telinga
6.
sayap
7.
bulu halus pada leher
8.
bulu ekor
9.
digiti
A.
badan
B.
alat gerak
b. Sistem respirasi kelas aves
1. Struktur alat
pernapasan burung
Alat pernapasan pada burung agak berbeda dengan hewan vertebrata
lainnya.berikut ini adalah struktur pernapasan :
- Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah
sepasang
- Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut
- Celah trakea terdapat pada faring dan menghubungkan trakea
- Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea
ini bercabang menjadi bronkus kanan dan
kiri. Tempat percabangan ini disebut dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini
kemudian akan menghubungkan siring dan paru-paru
- Siring merupakan alat suara yan terdapat pada bifurkasi trakea. Siring
tersusun dari otot
sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi untk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar dan akan menghasikan suara.
sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi untk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar dan akan menghasikan suara.
- Paru-paru pada burung terdapat sepasang dan menempel didinding dada bagian
dalam. Paru-paru berukuran relatif kcil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
Paru-paru tersusun oleh : bronkus primer yang berhubungan dengan mesobronkus ,
dan mesobronkus adalah
bronkiolus yang paling besar.
c. Sistem sirkulasi kelas
aves
Alat sirkulasi berupa
jantung yang terdiri dari 4 ruangan dengan sekat sempurna, arteri dan vena.
Sistem sirkulasi pada aves sama seperti manusia. Sirkulasi darah pada aves :
darah dari vena kava masuk pada atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian
darah dipompa ke paru-paru melalui pulmonalis lalu menuju ke ventrikel kiri,
darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.
d. Sistem pencernaan
kelas aves
Paruh à rongga
mulut,kerongkongan à tembolok à lambung kelenjar à empedal à usus halus àusus besar à kloaka.
Didalam rongga mulut
tidak terdapat gigi sehingga makanan tidak dikunyah dan langsung masuk kedalam
kerongkongan. Tembolok merupakan pelebaran ujung bawah kerongkongan, tembolok
berbentuk kantung dan berguna untuk menyimpan makanan sementara. Lambung
kelenjar memiliki dinding otot yang tipis dan mengandung banyak kelenjar
pencernaan, disebut kelenjar pencernaan karena dindingnya mengandung kelenjar
yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi.
Lambung pengunyah (lambung otot atau empedal) sering juga disebut ampela.
Kontraksi otot lambuang pengunyah ini mencerna makanan secara mekanik. Didalam
lambung pengunyah ini burung pemakan biji-bijian sering terdapat pasir atau
kerikil-kerikil kecil, itu sengaja telan untuk memperlancar pencernaan. Dari
lambung, makanan hasil pencernaan menuju usus halus. Didalam usus halus terjadi
pencernaan secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh
pankreas dan empedu yang dihasilkan olh hati. Sari-sari makanan hasil
pencernaan diserap oleh pembuluh-pembuluh darah dari usus halus. Sisa-sisa
makanan yang tidak terserap akan masuk ke usus besar menjadi feses(kotoran),
feses akan menuju rectum dan dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara
tiga saluran kelamin yaitu; saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran
kelamin.
a. Sistem ekskresi kelas
aves
Alat pengeluaran pada burung berupa
paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.aluran ginjal, saluran kelamin, dan saluran
pencernaan bermuara pada sebuha lubang yang disebut kloaka. Burung menghasilkan
kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. kelenjar ini menghasilkan
minyak untuk membasahi bulu-bulunya.
b. Sistem reproduksi
kelas aves
Sistem reproduksi aves
dibagi menjadi 2 yaitu : reproduksi jantan dan reproduksi betina.
1. Reproduksi jantan
a. Testis yang berjumlah
sepasang berbentuk oval atau bulat,bagian permukaan licin,
terletak disebelah ventral lobus renis bagian paling cranial. Alat penggantung testes
adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Disinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa.
terletak disebelah ventral lobus renis bagian paling cranial. Alat penggantung testes
adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Disinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferens dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada saat masih muda, duktus
deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang dibuat
glomere. Didekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk
duktus ampula yang bermuara dikloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus aferen
berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus
deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk ke kloaka.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada saat masih muda, duktus
deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang dibuat
glomere. Didekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk
duktus ampula yang bermuara dikloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus aferen
berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus
deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk ke kloaka.
c. Epididimis berjumlah
sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis,
epididimis ini adalah berupa saluran yang dilewati sperma dan menuju ke duktus
deferens
epididimis ini adalah berupa saluran yang dilewati sperma dan menuju ke duktus
deferens
d. Duktus deferens
berjumlah sepasang. Pada hewan muda tampak halus sedang pada
hewan tua Nampak berkelok-kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian
bermuara pada urodaeum.
hewan tua Nampak berkelok-kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian
bermuara pada urodaeum.
2. Reproduksi betina
a. Ovarium yang
berkembang hanya yang sebelah kiri dan terletak dibagian dorsal rongga
abdomen.
abdomen.
b. Saluran reproduksi,
oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuk panjang,
bergulung, diletak pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa
bagian; bagian anterior adalah bagian infundibulum yang punya bagian terkemuka yang
mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre.
Diposteriornya dapat magnum yang berfungsi mensekresi membrane shell gland
mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang kapur
bergulung, diletak pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa
bagian; bagian anterior adalah bagian infundibulum yang punya bagian terkemuka yang
mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre.
Diposteriornya dapat magnum yang berfungsi mensekresi membrane shell gland
mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang kapur
c. Vagina,selama
reproduksi telur, panjang vagina sekitar 4,7 inci (12 cm). Disini kultikula
ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-pori kerabang. Secara normal, telur
tinggal didalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam keadaan tertentu dapat
tinggal beberapa jam.
ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-pori kerabang. Secara normal, telur
tinggal didalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam keadaan tertentu dapat
tinggal beberapa jam.
F. KESIMPULAN
ü Aves hidup didarat ,sebagian hidup di
perairan
ü Susunan tubuh terdiri atas : kepala,
leher, badan, ekor, dan alat gerak
ü Kepala dilengkapi sepasang mata dengan
kelopak atas, bawah, dan membrane niktitans yang dikelilingi bulu halus
a. Lubang telinga dengan
bulu halus dan membrane tympani didalamnya
b. Paruh disusun rahang
atas dan bawah
c. Sera,pembatas dua
lubang hidung
ü Leher(cervik) selidris, agak panjang
dilindungi kulit berbulu halus
ü Seluruh tubuh ditutupi oleh bulu halus (pterile)
- . Anatomi bulu:
1.
Plamae
: Bulu dasar bentuk tubuh
2. Plumulae
: Bulu lunak mirip kapas
3.
Filoplumae : Bulu mirip
rambut
-. Macam bulu menurut letaknya :
1.
Tektrises
: Bulu diseluruh tubuh
2.
Rektrises
: Bulu ekor
3.
Remiges
: Bulu sayap
4.
Parapterum : Bulu pada
bahu
5.
Alula
: Bulu jari sayap
ü Alat gerak utama berupa pasangan sayap
dan pasangan kaki yang bercakar untuk berjalan, berenang, dan mencengkram
ü Alat respirasi utama adalah
paru-paru(pulmo) dan alat tambahan (sacus pneumatikus)waktu terbang mengudara
ü Sistem peredaran darah tipe vasculair,
alatnya berupa jantung (kerucut)dn pembuluh darah arteri, vena cava, dan vena
porta
ü Sistem pencernaan berupa alat cerna yang
dilengkapi dengan tembolok(ingluvies), lambung kelenjar(proventriculus), dan
lambung otot(ventriculus),usus halus dan berakhir di anus ,bersama saluran
urine dan reproduksi bermuara di kloaka. Kelenjar cerna berupa pankreas, hati
dan empedu(merpati tidak punya)
ü Sistem otot(muscularis) berupa :
- Otot dada besar untuk mengepakan
sayap
- Otot dada kecil untuk mengangkat
sayap
ü Sistem saraf berupa saraf pusat(otak dan
sumsum tulang belakang) dan saraf tepi berupa 12 pasang nervi cranialis, dan
nervi spinalis
ü Sistem reproduksi dilakukan secara
generative, fertilisasi internal, perkembangan embrio ovipar